Mayoritas perceraian karena pengaruh teknologi komunikasi dan Facebook.
Teknologi komunikasi yang berkembang saat ini juga menjadi faktor yang memengaruhi retaknya rumah tangga. Terbukti, dari ratusan kasus perceraian yang ditangani Pengadilan Agama (PA) Sumenep, mayoritas karena pengaruh teknologi komunikasi telepon genggam (HP) dan Facebook.
Data di PA, sejak Januari hingga pekan ketiga bulan Februari 2010, angka kasus perceraian mencapai 248 perkara, baik itu cerai talak maupun cerai gugat.
”Tingginya angka perceraian tersebut, rata-rata akibat pengaruh teknologi seperti telepon genggam. Telepon genggam memperbesar peluang adanya perselingkuhan,” kata Ketua PA Sumenep, Abdullah Cholil.
Fakta tersebut, kata dia, banyak terungkap dalam persidangan perceraian. Bahkan, kata dia, bukan hanya HP, tapi juga teknologi lain juga menjadi penyebab perceraian seperti facebook di internet. ”Jadi, ada pengaruh teknologi terhadap angka perceraian di Sumenep,” ujarnya.
Cholil menjelaskan, dari 248 perkara cerai itu, sebanyak 169 perkara cerai merupakan penanganan pada Januari. Sedangkan Februari baru 69 perkara. Dia memperkirakan, jumlah perkara cerai tersebut akan bertambah hingga akhir tahun nanti. Untuk pemohon pengajuan perkara cerai, kata Cholil, pada Januari yang ditangani PA 169 perkara, di antaranya 5 pemohon dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurutnya, angka 248 perkara tersebut cukup tinggi jika dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun lalu yang jumlahnya di bawah 200 perkara. Tahun lalu, jumlah keseluruhan perkara perceraian mencapai angka 1500 lebih perkara.
Dia menilai, tingginya angka perceraian itu juga dipengaruhi tinggi kesadaran istri maupun suami terhadap hak dan kewajibannya. ”Terbukti, pengajuan cerai gugat dari istri juga cukup banyak dan hampir sama dengan cerai talak dari suami,” katanya.
Data di PA, sejak Januari hingga pekan ketiga bulan Februari 2010, angka kasus perceraian mencapai 248 perkara, baik itu cerai talak maupun cerai gugat.
”Tingginya angka perceraian tersebut, rata-rata akibat pengaruh teknologi seperti telepon genggam. Telepon genggam memperbesar peluang adanya perselingkuhan,” kata Ketua PA Sumenep, Abdullah Cholil.
Fakta tersebut, kata dia, banyak terungkap dalam persidangan perceraian. Bahkan, kata dia, bukan hanya HP, tapi juga teknologi lain juga menjadi penyebab perceraian seperti facebook di internet. ”Jadi, ada pengaruh teknologi terhadap angka perceraian di Sumenep,” ujarnya.
Cholil menjelaskan, dari 248 perkara cerai itu, sebanyak 169 perkara cerai merupakan penanganan pada Januari. Sedangkan Februari baru 69 perkara. Dia memperkirakan, jumlah perkara cerai tersebut akan bertambah hingga akhir tahun nanti. Untuk pemohon pengajuan perkara cerai, kata Cholil, pada Januari yang ditangani PA 169 perkara, di antaranya 5 pemohon dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurutnya, angka 248 perkara tersebut cukup tinggi jika dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun lalu yang jumlahnya di bawah 200 perkara. Tahun lalu, jumlah keseluruhan perkara perceraian mencapai angka 1500 lebih perkara.
Dia menilai, tingginya angka perceraian itu juga dipengaruhi tinggi kesadaran istri maupun suami terhadap hak dan kewajibannya. ”Terbukti, pengajuan cerai gugat dari istri juga cukup banyak dan hampir sama dengan cerai talak dari suami,” katanya.
Ada-ada saja, bercerai nyalahin facebook.
Padahal perselingkuhan kan sudah ada sejak manusia itu ada (maybe)
Laporan: Zahrir Ridho
SURABAYA POST
VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar