Selasa, 27 April 2010

Bahasa Rahasia di Facebook

Remaja Ciptakan Bahasa Rahasia di Facebook.Tujuannya agar para orang tua merka tidak mengetahui kegiatan mereka.


Para remaja pengguna situs sosial seperti Facebook dan Bebo di Skotlandia menciptakan suatu bahasa rahasia agar para orang tua tidak mengetahui kegiatan mereka.

Menurut para peneliti, remaja-remaja tersebut menggunakan bahasa rahasia untuk mencegah orang tua dan majikan mengetahui aktivitas sosial mereka seperti berpesta atau mengonsumsi minuman beralkohol.

Misalnya untuk menulis status mengenai kegiatan minum-minum, mereka tidak menuliskan kata 'drunk', tetapi 'Getting MWI'. WMI merupakan kependekan dari 'mad with it'. Menjalin hubungan dengan seseorang dituliskan 'taken' atau 'Ownageeee', dan 'Ridneck', turunan kata dari 'redneck' yang berarti merasa malu.

Sementara itu, bila ada remaja putri menuliskan status 'Legal' di akun situs sosialnya, itu mengisyaratkan bahwa dia telah berusia di atas 16 tahun dan secara legal boleh melakukan hubungan seksual. (hmmmm...)

Lisa Whittaker, mahasiswi pascasarjana University of Stirling, yang mempelajari remaja berusia 16-18 tahun di Skotlandia, mengatakan, kata slang diciptakan untuk menjaga kerahasiaan privasi pemegang akun. Whittaker memberikan contoh seorang gadis muda yang dipecat karena bosnya menemukan foto-foto di mana gadis muda tersebut sedang mabok.

"Anak-anak muda sering mengubah bahasa yang mereka gunakan dengan membuat halaman akun mereka sulit dibaca oleh mereka yang tidak familiar dengan pengurangan kata dan ucapan sehari-hari," kata Whittaker, seperti dikutip dari laman The Telegraph.

"Bahasa yang digunakan di Bebo berbeda jauh dengan singkatan-singkatan yang umum digunakan dalam pesan singkat telepon selular, seperti menghilangkan huruf vokal," lanjutnya.

Menurut Whittaker, dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, para remaja bisa berkomunikasi dengan kelompok mereka sendiri dan bersembunyi dari pantauan orang dewasa.

Whittaker akan mempresentasikan penelitian tersebut dalam sebuah seminar di Wales Institute of Social & Economic Research, Data and Methods di  Cardiff pada Selasa besok. (hs)

from: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar